Thermodinamika: Mengukur Rasio Kapasitas Kalor Gas Secara Eksperimental Dengan Metode Ruchhardt

Metode Ruchardt dikembangkan oleh ahli fisika Jerman, Egon Ruchardt, pada tahun 1929. Metode ini diciptakan sebagai cara yang relatif sederhana dan akurat untuk mengukur rasio kapasitas kalor gas secara eksperimental.
Metode
Ruchhardt adalah metode eksperimental yang digunakan untuk
mengukur perbandingan kapasitas panas pada gas (dinyatakan sebagai γ atau Cp/Cv)
dengan cara mengukur osilasi bebas dari piston dalam tabung berisi gas. Metode
Ruchardt dikembangkan oleh ahli fisika Jerman, Egon Ruchardt, pada tahun
1929. Metode ini diciptakan sebagai cara yang relatif sederhana dan akurat
untuk mengukur rasio kapasitas kalor gas secara eksperimental. Metode ini
sederhana tetapi sangat berguna untuk memahami sifat termodinamika gas dalam
kondisi yang hampir adiabatik, terutama dalam pengajaran dan penelitian di
laboratorium fisika. Tujuan Utama dari Metode Ruchhardt adalah untuk menentukan
perbandingan kapasitas panas (γ =Cp/Cv) dari suatu gas. Perbandingan
kapasitas panas ini sangat penting dalam termodinamika untuk menggambarkan
sifat-sifat gas, terutama dalam proses adiabatik. Adapun Prinsip Dasar Metode
Ruchhardt adalah Metode Ruchhardt bekerja berdasarkan prinsip osilasi
harmonik sederhana. Prinsip dasarnya adalah bahwa piston yang terpasang di
dalam tabung berisi gas akan berosilasi secara bebas ketika dilepaskan, dan
frekuensi osilasi tersebut dipengaruhi oleh sifat gas dalam tabung. Frekuensi
osilasi ini kemudian dapat digunakan untuk menghitung nilai γ.
Adapun
Rangkaian Eksperimen yang dibutuhkan dalam eksperimen metode Ruchhardt adalah:
· Tabung
Gas: Sebuah tabung berisi gas yang akan diuji.
· Piston
Bebas: Sebuah piston dengan massa tertentu yang dapat bergerak bebas naik turun
di dalam tabung.
· Sistem
Penahan Piston: Piston ditahan oleh pegas atau alat penyeimbang lainnya
sehingga bisa melakukan gerakan naik turun secara bebas.
· Pengukur
Waktu Osilasi: Alat pengukur waktu atau frekuensi untuk mencatat periode
osilasi piston.
Prosedur
Eksperimen
1.
Mengatur Piston di dalam Tabung: Piston
ditempatkan di dalam tabung gas, sehingga dapat bergerak naik-turun tanpa
gesekan yang signifikan.
2.
Menekan Piston dan Melepaskannya: Piston
ditekan sedikit ke dalam tabung, sehingga memberikan tekanan pada gas di dalam
tabung.
3.
Mengukur Periode Osilasi: Setelah piston
dilepaskan, ia akan berosilasi naik turun. Waktu atau frekuensi osilasi diukur
menggunakan pengukur waktu yang akurat.
Selanjutnya adalah menerapkan persamaan untuk menghitung γ. Jika kita anggap osilasi piston bersifat harmonik sederhana, maka persamaan periode osilasi T adalah sebagai berikut:
Dimana:
T
adalah periode osilasi P0
adalah tekanan awal gas di dalam tabung
M
adalah massa piston A
adalah luas penampang piston
γ
adalah perbandingan kapasitas panas gas V
adalah volume tabung