Pengertian Bahan Ajar dan Berbagai Macam Jenisnya
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/pfisika/thumbnail/b2a58a8c-9b02-47f4-8b51-c5ae9f6ca6d1.jpg)
- Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
. Bahan ajar merupakan seperangkat substansi pembelajaran yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
- Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/ instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
- Bahan ajar adalah merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/ suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar
Bahan ajar atau teaching material terdiri atas dua kata yaitu teaching atau mengajar dan material atau bahan. Melaksanakan pengajaran (teaching)diartikan sebagai proses menciptakan dan mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif. Bahan (material) merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar memungkinkan peserta didik dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Bahan ajar atau learning materials merupakan bahan pembelajaran yang secara langsungdigunakan untuk kegiatan pembelajaran. Bahan ajar yang lazimnya berisikan tentang semua cakupan materi dari semua mata pelajaran. Bahannya sendirimerupakan media atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran, bisa berupa pesan visual, audio maupun pesan audio visual. Secaraumum media dapat digunakan untuk menyampaikan pesan, dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu bahan ajar yang tercetak (printed materials) danbahan ajar yang tidak tercetak (non-printed materials).
Bahan ajar memiliki kesamaan makna denganmateri ajar. Secara harfiah dalam bahasa Inggris istilah bahan berarti material.Begitu pula materi dalam bahasa Inggris juga berarti material. Dengandemikian dapat diketahui bahwa bahan ajar atau materi pembelajaran (instructionalmaterials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dansikap, yang harus dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai standarkompetensi yang telah ditentukan. Dalam Permendiknas Nomor 41 tahun 2007dinyatakan materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yangrelevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikatorpencapaian kompentensi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar atau materiajar maupun bahan pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar dimanaterdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau perangkat lunak yangmengandung pesan pembelajaran yang disajikan menggunakan peralatan tertentudalam proses pembelajaran. Pembelajaran dimaksud baik dalam konteks pembelajaranberbasis on-line atau Daring (dalam jaringan) maupun pembelajaranberbasis off-line/luring (luar jaringan) atau tatap muka.
Berdasarkan pandangan diatas dapat dipahami bahwa bahan ajar atau materi pelajaran yang disusun secaralengkap dan sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang digunakanpendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Bahan ajar bersifatsistematis artinya disusun secara urut sehingga memudahkan peserta didikbelajar. Selain itu bahan ajar juga bersifat unik dan spesifik. Unik maksudnyabahan ajar hanya digunakan untuk sasaran tertentu dan dalam proses pembelajarantertentu, dan spesifik artinya isi bahan ajar dirancang sedemikian rupa hanyauntuk mencapai kompetensi tertentu dari sasaran tertentu.
Jenis Bahan Ajar
Pengelompokan bahan ajar berdasarkan jenisnya dilakukan dengan berbagai cara oleh beberapa ahli dan masing-masing ahli mempunyai justifikasi sendiri-sendiri pada saat mengelompokkan. Secara umum bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok besar, yaitu jenis bahan ajar cetak dan bahan ajar non-cetak. Jenis bahan ajar cetak yang dimaksud di antaranya; modul, handout, dan lembar kerja peserta didik (LKPD). Sementara yang termasuk kategori jenis bahan ajar non-cetak adalah realia (alat bantu visual/ nyata), bahan ajar yang dikembangkan dari barang sederhana, bahan ajar diam dan display, video, audio, dan overhead transparencies (OHT). Lebih jelasnya dapat dibaca pada uraian berikut ini.
Bahan Ajar Cetak
Bahan ajar cetak adalah sejumlah bahanyang disiapkan dalam kertas, yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaranatau penyampaian informasi. Saat ini bahan ajar cetak masih menjadi bahan ajaryang sangat dominan untuk dipergunakan secara luas pada kegiatan pembelajarandi sekolah atau madrasah, khusus pada kondisi pendemi Covid-19 beberapasaat yang lalu. Bahan ajar cetak pada umumnya digunakan baik oleh guru ataupendidik maupun peserta didik, dan saat ini produksi dapatdilakukan langsung di sekolah/madrasah dengan menggunakan mesin cetak printer,mesin fotokopi atau pun mesin duplikator lainnya. Fasilitas dan sarana untukmengembangkan bahan ajar cetak saat ini secara praktis tersedia disekolah/madrasah seperti alat printer, scanner, dan fotokopi.
Sebagai bagian dari media pembelajaran,bahan ajar cetak mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam prosespembelajaran. Hampir sebagian besar proses pembelajaran pada berbagai tingkatanpendidikan, baik dari tingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah maupunpendidikan tinggi, menggunakan bahan ajar cetak sebagai buku utama. Salah satualasan mengapa bahan ajar cetak masih merupakan media utama dalam paket bahanajar di tingkat sekolah/madrasah. Menurut Bates, bahan ajar cetak merupakanmedia yang paling mudah diperoleh dan lebih standar dibanding program berbasiskomputer.
Bahan ajar cetak dalam bentuk buku padaumumnya lebih praktis karena dapat dibaca dan dipelajari di mana saja, sepertidi sekolah/madrasah, rumah, dan dalam Bus, bahkan bisa direkomendasi dibacadi dalam pesawat terbang. Membaca buku juga dapat dilakukan di mana dan kapansaja. Bisa dilakukan di pagi hari, siang hari, sore hari, malam atau bahkandini hari, tergantung pada kebiasaan masing-masing orang. Kelebihan lain daribahan ajar cetak adalah tidak memiliki ketergantungan pada teknologi lainnya karenabersifat self-sufficient. Artinya, dapat digunakan langsung atau untukmenggunakannya tidak diperlukan alat lain, mudah dibawa ke mana-mana tanpaketergantungan pada teknologi lainnya
Dari sudut pembelajaran, bahan ajar cetaklebih kompetitif atau unggul dibanding bahan ajar jenis lain, karena bahan ajarcetak merupakan media yang dapat menyajikan kata-kata, angka-angka, notasimusik, gambar dua dimensi serta diagram. Selain itu, apabila biaya tidakmenjadi masalah, media cetak juga dapat dipresentasikan dengan dilengkapiilustrasi yang berwarna. Disamping memiliki beberapa kelebihan seperti di atas,bahan ajar cetak pun tak luput dari kelemahan atau kekurangan. Kekurangannya antara lain adalah tidak mampu mempresentasikan gerakan penyajian materi dalam bentuk animasi tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan, karena bahan ajar bersifat linear. Kelemahan lain dari bahan ajar cetak adalah sulit memberikan bimbingan kepada pembaca yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu dari bahan ajar cetak tersebut dan sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya terutama pertanyaan yang memiliki banyak alternatif jawaban atau yang membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam.
Bahan ajar yang termasuk kategori cetak dimaksud dalam konteks pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah ini di antaranya Modul, Handout, LKPD, Buku Ajar, dll. Modul yang terdiri dari bermacam-macam bahan tertulis yang digunakan untuk belajar mandiri. Handout berupa bahan cetak yang dapat memberikan informasi kepada peserta didik. Handout ini biasanya berhubungan dengan materi yang diajarkan. Pada umumnya handout ini terdiri dari catatan (baik lengkap maupun kerangka saja), tabel, diagram, peta, dan materi-materi tambahan lainnya. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) termasuk di dalamnya adalah lembar kasus, daftar bacaan, lembar praktikum, lembar pengarahan tentang proyek dan seminar, lembar kerja, dan lain-lain. LKPD ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam situasi pembelajaran. Buku ajar, pamflet, dan lain-lain bahan cetak yang dipublikasikan atau khusus ditulis dan dikembangkan untuk keperluan tertentu. Panduan belajar peserta didik yang sengaja dikembangkan untuk melengkapi buku utama. Bahan belajar mandiri, yang sengaja dikembangkan untuk program pendidikan jarak jauh, contohnya modul pembelajaran jarak jauh. Buku kerja guru maupun peserta didik yang sengaja dikembangkan untuk melengkapi program-program audio, video, komputer,dan lain-lain. Panduan praktikum panduan yang sengaja dibuat untuk memandu kegiatan praktikum yang dilakukan di kelas atau laboratorium.
Bahan Ajar Non-Cetak
Dalam beberapa tahun terakhir ini, berbagai jenis bahan ajar non-cetak untuk keperluan pembelajaran tersedia di pasaran dalam jumlah yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Di antara jenis bahan ajar non-cetak ini di antaranya adalah bahan ajar berbentuk program audio, bahan ajar display, model, video dan bahan ajar berbantuan computer dan lainnya. Beberapa contoh deskripsi kategori bahan ajar non cetak untuk memudahkan memahami dan membedakannya dengan bahan ajar cetak di antaranya yaitu;
a. Bahan Ajar Display
Jenis bahan ajar display agak berbeda sifat dan karakteristik dibandingkan dengan jenis bahan ajar cetak maupun non-cetak lainnya karena isinya meliputi semua materi tulisan atau gambar yang dapat ditampilkan di dalam kelas, kelompok kecil atau peserta didik secara perorangan tanpa menggunakan alat proyeksi. Pada umumnya, bahan ajar jenis display ini digunakan oleh guru pada saat ia menyampaikan informasi kepada peserta didik di depan kelas. Contoh-contoh jenis bahan ajar display di antaranya adalah flipchart, adhesive, chart, poster, peta, foto, dan realita.
b. Program
Audio
Program audio adalah semua sistem yang
menggunakan sinyal radio secara langsung yang dapat dimainkan atau didengar
oleh seseorang atau sekelompok orang. Dengan kemajuan teknologi komunikasi yang
dicapai saat ini telah merubah penggunaan program audio seperti radio ke
program multimedia/media audio visual seperti televisi/film. Namun demikian,
kontribusi suara, musik, dan kata-kata yang diucapkan dalam proses pembelajaran
mengunakan program audio sangat besar sehingga beberapa pembelajaran masih
digunakan suara, musik, dan kata-kata untuk pengajaran langsung, terutama untuk
pengajaran bahasa. Salah satu contoh program audio, misalnya siaran radio.
c. Video dan Televisi
Yang termasuk kategori video adalah segala
sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat di kombinasi dengan gambar
bergerak secara sekuensial (berurutan dan berkesinambungan). Contoh program video ini, antara lain adalah kaset
video dan siaran televisi. Video dan televisi merupakan bahan ajar non-cetak
yang kaya informasi dan lugas untuk dimanfaatkan dalam program pembelajaran
karena dapat sampai ke hadapan peserta didik secara langsung. Di samping itu,
video menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran. Peserta didik dapat
menemukan gambar di bahan ajar cetak dan suara dari program audio, tetapi video
dapat memberikan gambar bergerak kepada peserta didik, di samping suara yang
menyertainya sehingga peserta didik merasa, seperti berada di suatu tempat yang
sama dengan program yang ditayangkan video.
d) Bahan
ajar berbasiskan komputer
Penggunaan komputer untuk program pembelajaran terus meningkat akhir-akhir ini, terutama saat musibah pandemik covid-19 pada tahun 2020. Pemanfaatan komputer yang dikoneksikan dengan jaringan internet dapat langsung dioperasikan oleh pendidik dan peserta didik dari jarak jauh atau pembelajaran Daring (dalam jaringan) melalui berbagai fasilitas media seperti google classroom, google meet, zoom, Umeetme, learning management system (LMS), e-learning system dan sebagainya. Kategori bahan ajar berbasis komputer adalah berbagai jenis bahan ajar non-cetak yang membutuhkan komputer untuk menayangkan sesuatu untuk belajar. Komputer yang digunakan peserta didik dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran di laboratorium biasanya berbentuk standalone atau komputer terminal yang terkait dengan komputer utama. Jaringan kerja komputer (lokal, nasional atau internasional) dapat memungkinkan peserta didik untuk akses ke database dari jarak jauh. Selain itu, memungkinkan mereka juga untuk berkomunikasi dengan pengguna komputer lainnya dengan menggunakan e-mail atau computer conferencing. Saat sekarang ini telah banyak tersedia informasi dalam bentuk kata-kata, suara, gambar dan animasi, untuk peserta didik dalam bentuk soft file yang dihubungkan dengan personal computer (PC).
Disadur dari buku: Dasar-Dasar Pengembangan Bahan Ajar (Berorientasi pada pembelajaran berbasis proyek) oleh Mita Anggaryani, dkk. 2023.